Kendari – 420 Peserta dari 5 Negara Ikut English Expo FKIP UHO Kendari, Ada Essay Writing, Debat Internasional. Sebanyak 420 peserta dari lima negara mengikuti ajang English Expo Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kegiatan tahunan ini menjadi wadah bagi pelajar dan mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris, mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Ajang tersebut berlangsung selama delapan hari, sejak 27 Oktober hingga 3 November 2025. Ketua Panitia, Muhammad Febrian Reza Pahlevi, mengatakan peserta tahun ini terdiri atas 380 peserta dari berbagai jenjang pendidikan di Indonesia.
Kemudian, 40 peserta dari empat negara di kawasan ASEAN. “Pesertanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan empat negara, yaitu Filipina, Vietnam, Thailand, dan Malaysia,” kata Muhammad Febrian, Senin (27/10/2025). Febrian menyampaikan, kategori lomba untuk tingkat SD meliputi Unscramble Letters dan Spelling Bee.
Untuk tingkat SMP ada Speech, Word Challenge, dan Storytelling.
Sedangkan tingkat SMA mempertandingkan Public Speaking, English Debate, dan Quiz Question. Adapun untuk kategori mahasiswa, lomba yang digelar antara lain Essay Writing, Public Speaking, Microteaching, dan English Debate. FKIP UHO, Dr Damhuri, menjelaskan English Expo tahun ini untuk pertama kalinya digelar dengan skala internasional.
Negara-negara peserta merupakan mitra kerja sama UHO dalam program SEA Teacher. “Ini pertama kalinya English Expo kami diikuti peserta dari luar negeri, dan mereka merupakan mitra kami dalam program pertukaran mahasiswa SEA Teacher,” ujarnya. Ia menyebut, pelaksanaan kegiatan dilakukan secara daring dan luring.
Baca Juga : Perusahaan Distibutor Merk Kapal Api di Kendari Buka Loker SPG Pasar, Syarat dan Cara Daftar

Peserta dari wilayah Sulawesi Tenggara mengikuti langsung di kampus UHO, sedangkan peserta nasional dan internasional mengikuti secara daring. Kampus UHO berjarak 6 kilometer (km) atau 14 menit dari kawasan pusat kota eks MTQ Kelurahan Korumba Kecamatan Mandonga. “Format hybrid ini memperluas jangkauan peserta tanpa mengurangi kualitas kompetisi,” tuturnya.
Dr Damhuri menegaskan, English Expo bukan sekadar ajang perlombaan bahasa, tetapi juga sarana pembelajaran lintas budaya yang mendorong peserta berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif. Sehingga, ia berharap seluruh peserta menjunjung tinggi sportivitas dan integritas, karena seluruh lomba dinilai oleh juri independen yang menjamin objektivitas penilaian.
“Siapa pun yang mendaftar dalam ajang ini sudah menjadi pemenang, karena mereka telah berani bersaing di level nasional hingga internasional, dan juara adalah bonus,” jelasnya.





